SEJARAH FISIOTERAPI
Penelitian pertama Fisioterapi di publikasikan pada Maret 1921 dalam PT (Physiotherapy) review sehingga membantu tersebarnya ilmu fisioterapi. Pada tahun yang sama Mary McMillan membentuk Physical Therapy association (sekarang disebut American Physical Therapy Association atau disingkat APTA) di tahun 1924, Georgia Warm Springs Foundation mempromosikan fisioterapi sebagai perawatan terhadap penyakit polio. Perawatan sampai tahun 1940 terutama semata terdiri dari latihan, pijatan, dan traksi. Prosedur manipulatif pada tulang belakang dan sendi ekstremitas mulai untuk dipraktekkan, terutama di negara-negara persemakmuran Inggris pada awal tahun 1950-an.
Gb. Hypocrates
Pada tahun 1951, WCPT (World
Confederation for Physical Therapy) dibentuk oleh 11 negara anggota yaitu Australia, Canada, Denmark, Finland, Great Britain, New
Zealand, Norway, South Africa, West Germany, Sweden and the United States of
America. Pada dekade berikutnya,
fisioterapis memulai bergerak ke praktik diluar rumah sakit dan pada rawat
jalan klinik bedah tulang, sekolah negeri, universitas, pengaturan berkenaan
dengan geriatri (fasilitas keterampilan merawat), pusat rehabilitasi, rumah
sakit,dan pusat medis.
Spesialisasi untuk fisioterapi
di US terjadi tahun 1974, pada bidang Orthopedic dari APTA untuk fisioterapis
yang mengkhususkan spesialisasi di Orthopedic. Di tahun yang sama, International Federation of Orthopedic
Manipulative Therapy dibentuk, yang telah memainkan suatu peran penting di
dalam mempercepat therapy manual yang diseluruh dunia yang pernah ada.
Fisioterapi berkembang karena
organisasi profesi dunia dan di masing masing negara. Sampai saat ini
fisioterapi terbagi ke beberapa bidang spesialisasi karena ilmunya yang luas
spesialisasi itu meliputi cardiopulmonary, geriatric, neurogical, ortopedik, pediatric, dan integrument. Pada tahun 2001 anggota WCPT sudah mencapai 106
organisasi member dan lebih dari 350.000 anggota.
Gb. Logo (World Confederation for Physical Therapy) WCPT
SEJARAH FISIOTERAPI DUNIA
Arti istilah fisioterapi
diseluruh dunia sangan beraneka ragam, tiap negara mencoba menggali jati diri
profesi Fisioterapi menurut pemahaman masing-masing, sementara definisi
fisioterapi konvensional yang masih menganggap ilmu dan seni pengobatan dengan
memakai sumber fisis sudah tidak relevan lagi. Istilah Fisioterapi merupakan
istilah asing yang telah di Indonesiakan bukan diterjemahkan aslinya dari kata Physical Therapy (negara - negara
Amerika), Fisioterapi ( Indonesia), Physiotherapy
(negara Eropa), Fysiotherapie (
Belanda ) adalah istilah-istilah yang pada hakekatnya sama mempunyai nilai
nilai, konsep, paradigma, yang bersifat universal. Untuk menjaga kesamaan
tersebut, Indonesia tidak menterjemahkan istilah tersebut menjadi terapi fisik,
bahkan di Malaysia yang tadinya disebut " Juru Pulih Anggota" telah
kembali kepada istilah Physiotherapy, demikian pula orang yang telah berhak
menjalankan pekerjaan Fisioterapi disebut Fisioteapis, Physioterapist, Physical
Therapist, Fysioterapuet.
Profesi fisioterapi telah
berkembang demikian pesat di dunia, bahkan Fisioterapi merupakan salah satu
dari 10 besar profesi yang berkembang di Amerika dalam dekade ini, setelah para
pakar Fisioterapi dunia menggali jati diri ini menjadi konsep Fisioterapi baik
apa itu Fisioterapi , apa itu fisioterapis, bagaimana pola pelayanannya, pola
pendidikan serta bagaimana otonomi Fisioterapi sebagai suatu profesi. Karena
perkembangan yang begitu cepat tersebut baik dalam perkembangan pelayanan umum
dalam keilmuan serta perkembangan tuntutan masyarakat, ekonomi dan efisiensi
dan lain sebagainya, setiap mencoba mencari jati diri yang tepat memungkinkan
untuk berkembang sesuai dengan kaidah kaidah jari diri profesi fisioterapi.
Indonesia dalam kongres
nasional Ikatan Fisioterapi Indonesia VI di Solo tahun 1992 menyepakati suatu
paradigma baru Fisioterapi yang dibangun dari falsafah-falsafah yang diyakini
kebenarannya. Beberapa pakar dunia mencoba membuat definisi profesi fisioterapi
yang pendekatan sisitematis baik menurut teori kajian falsafat ilmu maupun
melihat dari perkembangan tuntutan dan kebutuhan masyarakat masing masing
negara.
Keanekaragaman penggambaran
fisioterapi ini merupakan isu yang mengemuka dalam kongres/general assemblu
WCPT XII tahun 1991 di London yang kemudian membuat kelompok kerja untuk
menyusun Draft Description of Physical
Therapy. Demikian pula negara - negara lain, masing masing mencoba
merumuskan definisi Fisioterapi se dunia ( World Confederation for Physical
Therapy) XII di Washington DC Juni 1995 memutuskan jati diri Fisioterapi yang
berlaku di seluruh dunia. Bahkan keputusan-keputusan tersebut disertai suatu
deklarasi yang berisikan pronsip-prinsip fisioterapi serta pernyataan posisi (Declaration of Principle and Position
Statement) yang memungkinkan fisioterapi berkembang secara cepat di seluruh
Dunia.
SEJARAH FISIOTERAPI INDONESIA
Fisioterapi di Indonesia pada
awalnya merupakan satu profesi (lebih tepatnya satu vokasi) kesehatan. Dimulai
dari didirikannya Sekolah Perawat Physiotherapy di Solo tahun 1956 oleh Bapak
Fisioterapi Indonesia Prof.dr. Soeharso (Alm). Beliau juga merupakan pioneer dalam keahlian bidang orthopedi
melalui pendirian lembaga Orthopedi dan Prothese Solo. Lembaga ini merintis
penanganan awal dari upaya rehabilitasi medik penderita cacat tubuh terutama
pada cacat veteran korban revolusi fisik 1945 dan cacat anak akibat polio
myelitis yang pada saat itu banyak terjadi. Baik untuk pelayanan pra bedah dan
pasca bedah orthopedi jasa pelayanan fisioterapi sangat diperlukan. Pada tanggal 10 Juni 1968, Ikatan Fisioterapi Indonesia yang
disingkat IKAFI (pada saat itu) didirikan atas keinginan anggota dan Prof. dr.
Soeharso (Supervisor RC saat itu). Periode kepengurusan IKAFI pertama tahun
1968-1970 di ketuai oleh Albert Siahaan, MNZP dengan wilayah kepengususan 4
cabang yaitu Surakarta, Jakarta, Surabaya dan Semarang. Pada periode ini IKAFI
diterima sebagai Temporary member
dari WCPT.
Karena Kebutuhan masyarakat Indonesia pada waktu itu ,
Profesi Fisioterapi di dorong untuk bekerja dalam pemulihan kesehatan
pasien yang noninfectious, fracture, dislocation
dan degenerative disease yang dalam bekerja mendapatkan ikatan dinas
dan ditempatkan, sesuai dengan kebutuhan Departemen Kesehatan.
Kongress IKAFI pertama di selenggarakan di Jakarta pada
tahun 1970 dan di buka atas nama Menteri Kesehatan RI dengan menghasilkan
Kepengurusan dan program kerja sampai periode 1974. Ikatan Fisioterapi
Indonesia (IKAFI) berubah namanya Menjadi IFI pada tahun 1996 berdasarkan
ketetapan Kongres VII Makasar pada 1996.
Gb. Logo (Ikatan Fisioterapi Indonesia) IFI
Ketua Umum terpilih untuk masing- masing periode antara
lain, Albert Siahaan , MNZP , Drs. Suhardi, SMPh, Drs, J.Hardjono,MARS, Drs.
Soenardjo, Drs.Heri Priatna, Drs. Slamet Soemarno,SMPh dan Ali Imron, M.Fis.
Peran serta aktif organisasi Profesi dan
kerjasama pada perkembangan Fisioterapi dunia di mulai dengan
keikutsertaan delegasi pada congress WCPT di Amsterdam pada tahun
1970, di Montreal kanada pada tahun 1974, Sampai pada Congress WCPT di
London pada tahun 2011.
Di wilayah regional
Asia Pasific dan Asia Australia (ACPT & AWP) Ikatan Fisioterapi
Indonesia berperan aktif dalam pertemuan ilmiah secara berkala dan
sebagai penyelenggara ACPT Meeting pada tahun 2010.
Fisioterapi Indonesia proaktif dalam pengabdian
masyarakat pada deteksi dini kecacatan anak, dan terutama pada saat
rehabilitasi pasien setelah bencana, seperti bencana Gempa Yogyakarta Tzunami
di Aceh, dan Padang -Sumatera.
Sebagai wujud tanggungjawab profesi dan peran sertanya
dalam mewujudkan Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan Ikatan
Fisioterapi Indonesia sepanjang perjalanannya bekerjasama dengan
pemerintah dan berbagai pihak dalam melakukan melakukan upaya pengembangan
profesi dengan peningkatan kompetensi, melalui pendidikan, dan pengaturan
yang di perlukan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar